Android berasal dari ide 4 orang: Andy
Rubin – pendiri Danger, Rich Miner – pendiri Wildfire Communications
Inc, Nick Sears – VP T-Mobile, dan Chris White – Pemimpin developer 7
desain WebTV. Mereka mendirikan Android Inc. di Palo Alto, California,
Amerika Serikat pada bulan Oktober 2003 silam. Namun siapa sangka 10
tahun kemudian, di tahun 2013 Android jadi sistem operasi paling populer
di kalangan pengguna Smartphone? Google jawabannya. Pada tahun 2005,
Google membeli Android Inc. dan kemudian mengembangkan Android dengan
membentuk Open Handset Alliance (OHA) berupa konsorsium dari 34
perusahaan hardware. Sampai sekarang Android terus dikembangkan. Sampai
tulisan ini dirilis, dia bahkan sudah mencapai versi 4.2 (Jelly Bean).
Ironisnya, Google bahkan tidak mendapat keuntungan apapun dari penjualan device yang menggunakan OS Android. Setidaknya kini.
Sebelum/setelah kesuksesan Android, ada
beberapa kompetitor yang mengembangkan produk OS yang serupa tapi tak
sama dengan Android. Apa saja? Yuk cari tahu di sini:
1. Tizen
Samsung berjaya dengan deretan ponsel
berbasis Android. Namun belakangan mereka getol untuk mengembangkan
sistem operasi sendiri. Barangkali mereka telah memprediksi kebiasaan
menabur dan menuai ala Google. Yaitu kecenderungan di mana Google giat
menciptakan ketergantungan sebesar-besarnya, baru kemudian melakukan
monetizing di belakang.
Nah, melalui kerjasama dengan Intel dan
sejumlah operator seluler Amerika Serikat, lahirlah Tizen. Tizen
diciptakan dengan platform opensource yang dibangun berbasis Linux dan
fleksibilitas HTML5.
Samsung dan Intel sama-sama punya track
record yang cukup panjang dalam pengembangan sistem operasi Smartphone.
Samsung pernah meluncurkan Bada, meskipun kemudian kalah pamor. Intel
pernah meluncurkan MeeGo, sebuah proyekan bareng Nokia yang kemudian
kandas di tengah pengembangan.
Menurut rencana, ponsel Tizen edisi perdana akan dijual di Jepang melalui operator DoCoMo di bulan Agustus/September 2013 ini.
2. Sailfish
Nokia memutuskan untuk mengabaikan sistem
operasi besutannya, MeeGo dan beralih ke Windows Phone. Direktur dan
tim inti Nokia N9 yang tidak puas dengan keputusan ini kemudian
meninggalkan Nokia untuk mendirikan perusahaan sendiri bernama Jolla dan
melanjutkan perkembangan MeeGo. Versi modifikasi MeeGo inilah yang
kemudian diberi nama Sailfish. Seperti halnya MeeGo, Sailfish
dioperasikan dengan sistem swipe / geser. Jolla juga mengklaim bahwa
Sailfish telah kompatibel dengan beberapa aplikasi Android. Sailfish
juga telah dikembangkan untuk berbagai device lain seperti tablet,
komputer, televisi, dan gadget di kendaraan. SDK Sailfish rencananya
akan dapat diunduh secara resmi di kuartal pertama tahun 2013 ini.
3. Firefox (OS)
Mozilla Foundation awalnya mengembangan
sistem operasi smartphone ini untuk memenuhi proyek Gecko yang sifatnya
B2G (Business-to-Goverment). Ketika terendus oleh bisnis, beberapa
produsen perangkat smartphone kelas dunia seperti ZTE dan TCL diklaim
mulai mengantri untuk mengadopsi sistem operasi ini.
Mozilla juga mengklaim dukungan dari
operator kelas dunia seperti Deutsche Telekom, Sprint, Smart, Telecom
Italia, Telenor dan Etisalat. Jadi bisa dibayangkan sendiri bagaimana
prospektifnya sistem operasi ini.
Firefox (OS) telah dirilis di Brazil pada Februari 2013 kemarin melalui operator Telefonica.
4. Ubuntu for Smartphone
Jika selama ini kita kenal Ubuntu sebagai
sistem operasi untuk perangkat komputer dan server, maka kini telah
diciptakan pula varian sistem operasi Ubuntu untuk smartphone. Canonical
(pengembang Ubuntu) mengumumkan rilis varian ini pada 3 Januari 2013
kemarin.
Ubuntu mobile dirancang agar
dapat berjalan di perangkat dengan prosesor berarsitektur ARM dan X86.
Canonical pun ingin agar Ubuntu dapat menjangkau segmen pasar kelas
menengah ke bawah, dan menengah ke atas.
Mungkinkah keempat sistem operasi terbaru ini dapat menggeser kedigdayaan Android, iOS, WindowsPhone? Bagaimana menurut anda?
0 komentar:
Posting Komentar